Powered By Blogger

Monday, 16 April 2012

Rendahnya Kemampuan Penguasaan ICT Guru dalam Pembelajaran

Berikut adalah hasil observasi kami mengenai faktor-faktor penyebab rendahnya kemampuan guru dalam penguasaan teknologi, berkaitan dengan penerapannya dalam pembelajaran. Observasi kami lakukan pada hari Jumat, tanggal 30 Maret 2012.
Anggota Kelompok:
  1. Shinta Febri Wiyati
  2. Rizka Diana Kapriati
  3. Adi Murtono
  4. Fitri Widyastuti
  5. Prihandini Sukusda
Narasumber
Nama                                       : Dhanik Riastuti
Tempat, Tanggal Lahir            : Sukoharjo, 28 Juli 1986
Alamat                                     : Carikan, Sukoharjo
Unit Kerja                                : SD N 4 Sidoharjo, Wonogiri
Pendidikan Terakhir                : S-1
RENDAHNYA KEMAMPUAN GURU
DALAM PENGUASAAN ICT DALAM PROSES PEMBELAJARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG
       Sistem information and communication technology (ICT) sudah bukan merupakan barang baru lagi, di kalangan anak-anak media internet sudah cukup familiar. Hal ini terbukti dari banyaknya peserta didik baik itu tingkat SD, SMP, maupun SMA yang memilikie-mail, friendster, facebook, twitter, dan juga blog. Saat ini hampir setiap siswa dapat mengakses fasilitas internet dengan mudah baik di lingkungan sekolah atau di luar sekolah. Akan tetapi, jika kemampuan siswa dalam menguasai aplikasi internet ini tidak dibarengi dengan tingginya kemampuan guru dalam menggunakan internet. Padahal, kita tahu bahwa penguasaan internet itu sangat menunjang kegiatan pembelajaran  di masing-masing sekolah (E-Learning).
Penggunaan sistem information and communication technology (ICT) baik itu berupa internet, software sistem administrasi pendidikan, notebook dan LCD projector dalam dunia pendidikan untuk saat ini sudah mrupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam dunia pendidikan untuk mencetak generasi yang handal dan memiliki daya saing global. Oleh karena itu guru di era digital sekarang ini sangat dituntut untuk menguasai ICT.
ICT selain memiliki banyak hal yang positif tentunya juga memiliki dampak yang negatif, tetapi dampak negatif dari ICT ini dapat kita cegah dengan meningkatkan pemahaman nilai-nilai keagamaan dan juga peran guru, orang tua dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk menghilangkan atau meminimalkan hal-hal yang tidak kita harapkan tentunya.
Penggunaan sistem information and communication technology (ICT) baik itu berupa internet, software sistem administrasi pendidikan, notebook dan LCD projector dalam dunia pendidikan untuk saat ini sudah mrupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam dunia pendidikan untuk mencetak generasi yang handal dan memiliki daya saing global. Oleh karena itu guru di era digital sekarang ini sangat dituntut untuk menguasai ICT.
Sayangnya kemampuan guru dalam memanfaatkan ICT dalam pembelajaran masih sangat rendah. Rendahnya kemampuan guru dalam menggunakan ICT ini terlihat dari sangat seditkitnya guru yang bisa mengoperasikan komputer, sedikitnya guru yang bisa internet termasuk yang memiliki e-mail, facebook, blog, dan lain-lain. Padahal di era globalisasi sekarang ini penggunaan atau pemanfaatan teknologi sangatlah penting, mengingat tingginya penggunaan teknologi dalam suatu masyarakat juga mencerminkan tingkat pendidikan masyarakat itu sendiri.
Karena itulah kami mengangkat masalah dan melakukan observasi mengenai rendahnya kemampuan guru dalam penguasaan ICT dalam proses pembelajaran, sebagai masalah yang krusial dan memerlukan pemecahan. Dengan harapan nantinya dapat ditemukan langkah-langkah atau cara agar guru maupun pendidik dapat memanfaatkan ICT dalam pembelajaran secara maksimal, sehingga prestasi peserta didik juga akan meningkat.
B.   METODE PENULISAN
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan laporan hasil observasi ini, antaralain:
  1. Metode Wawancara
    Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, dengan bercakap-cakap secara tatap muka. Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara.
  2. Metode Studi Pustaka
    Metode Studi Pustaka merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengambil data atau keterangan dari buku literatur di perpustakaan yang relevan.
C.   RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah dituliskan di atas, dapat dirumuskan berbagai permasalahan yaitu sebagai berikut:
  1. Bagaimana kemampuan guru dalam penguasaan ICT dalam proses pembelajaran?
  2. Apa saja faktor yang menyebabkan rendahnya penguasaan ICT oleh guru?
  3. Bagaimana upaya perbaikan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam penguasaan ICT?
D.   TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dituliskan di atas, maka tujuan dari observasi ini antaralain:
  1. Untuk mengetahui kemampuan guru dalam penguasaan ICT dalam proses pembelajaran.
  2. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan rendahnya penguasaan ICT oleh guru.
  3. Untuk mengetahui upaya perbaikan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam penguasaan ICT.
BAB II
PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL OBSERVASI
Dari analisis hasil observasi kami, faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya kemampuan guru dalam penguasaan ICT dalam proses pembelajaran antara lain:
1.    Kurangnya SDM (Sumber Daya Manusia) guru yang menguasai ICT
Berdasarkan hasil observasi kami, guru yang menguasai ICT dalam proses pembelajaran, misalnya komputer, LCD, tape recorder, dan sebagainya masih kurang. Rata-rata hanya sebagian dari guru yang dapat mengoperasikan komputer dengan baik, dalam kegiatan surat-menyurat pun kebanyakan dilakukan oleh bagian tata usaha. Komputer yang disediakan untuk guru juga tidak terlalu sering digunakan, hanya digunakan jika tidak ada pegawai tata usaha yang membantu.
2.    Tidak mau repot atau merasa puas dengan hasil pekerjaan yang telah dicapai
Berdasarkan observasi yang telah kami lakukan, proses pembelajaran masih menggunakan bahwa secara tradisional (konvensional) mengajar diartikan sebagai upaya penyampaian atau penanaman pengetahuan pada anak. Dalam pengertian ini anak dipandang sebagai obyek yang sifatnya pasif, pengajaran berpusat pada guru (teacher oriented) dan guru memegang peranan utama dalam pembelajaran.
Guru mengkomunikasikan pengetahuannya kepada siswa dengan berbagai metode. Metode-metode tersebut meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan baik dari guru atau pun siswa. Guru biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak ada belajar.
Metode ceramah merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran ekspositori. Berikut ini beberapa alasan mengapa guru masih ceramah sering menggunakan metode ceramah, antara lain:
  1. Metode yang murah dan mudah untuk dilakukan.
  2. Dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu yang singkat.
  3. Dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan.
Alasan-alasan dan adanya kebiasaan tersebut yang menjadikan guru merasa tidak perlu untuk meningkatkan metode dalam pembelajaran dan merasa puas meskipun menggunakan metode ceramah yang sedikit menggunakan financial dan ketrampilan dalam penguasaan media-media lainnya.
3.    Sikap yang sekedar melaksanakan tugas yang diberikan oleh pimpinan atau kepala sekolah
Hingga sekarang, Pemerintah hanya memberikan pelatihan-pelatihan pada kepala sekolah saja, dan belum memberikan pelatihan-pelatihan dalam menggunakan media pembelajaran yang berbasis ICT pada guru-guru. Kepala sekolah yang telah menerima bimbingan atau pelatihan juga belum mampu memberikan wawasan bagi guru-guru yang ada secara menyeluruh. Jadi, guru hanya menerima tugas dari kepala sekolah sebagai formalitas saja. Bukan mengaplikasikannya secara baik dan menyeluruh dalam segala proses pembelajaran.
4.    Kurangnya kemauan guru untuk belajar
Berdasarkan hasil observasi kami, banyak guru yang tidak memiliki kemauan untuk mempelajari ICT dalam penerapannya di pembelajaran. Hal ini diakibatkan karena banyak sekali guru yang mengakui jika mempunyai banyak pekerjaan, kebutuhan yang lain selain harus menyiapkan pembelajaran yang berbasis ICT. Salah satu factor yang mendasar yaitu mengenai usia guru yang sudiah menginjak masa tua, sehingga tidak ada rasa ingin tahu untuk belajar menggunakan ICT.
5.    Kurang atau bahkan tidak adanya sarana prasarana (fasilitas internet di sekolah)
Sekolah belum mempunyai fasilitas berupa internet, wi-fi dan sarana prasarana yang mendukung dalam menggunakan media ICT dalam media pembelajaran. Khususnya sekolah di desa atau daerah terpencil. Dimana fasilitas dan sarana prasarana pendukung memang masih sangat kurang dan dapat dikatakan sangat tertinggal jauh dengan SD unggulan di kota.
Menurut narasumber, di SD tempat beliau bekerja, hanya terdapat dua komputer saja yang dalam pemanfaatannya belum bisa digunakan untuk media proses pembelajaran ICT melainkan untuk Tata Usaha sekolah. Sedangkan guru belum memiliki laptop, netbook, PC dan lain sebagainya. LCD atau proyektor juga belum tersedia di sekolah tersebut.
6.    Masih mahalnya tarif pemasangan internet dan perangkat tehnologi lainnya
Karena biaya atau tarif perangkat teknologi yang dibutuhkan dalam ICT belum terjangkau oleh SD yang bersangkutan, maka pihak sekolah pun hanya menunggu dan mengharapkan bantuan dari pemerintah dalam pengadaan perangkat yang dibutuhkan. Dana operasional yang dimilik sekolah belum mampu untuk menyediakannya.

BAB III
PENUTUP
A.   KESIMPULAN
Berdasarkan observasi yang telah kami dilakukan, maka dapat disimpulkan jika kualitas penggunaan ICT dalam pembelajaran pada guru masih rendah, dan dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
  1. Kurangnya SDM guru yang menguasai ICT
  2. Tidak mau repot atau merasa puas dengan hasil pekerjaan yang telah dicapai
  3. Sikap yang sekedar melaksanakan tugas yang diberikan oleh pimpinan atau kepala sekolah
  4. Kurangnya kemauan guru untuk belajar
  5. Kurang atau bahkan tidak adanya sarana prasarana (fasilitas internet di sekolah)
  6. Masih mahalnya tarif pemasangan internet dan perangkat tehnologi lainnya
B.   SARAN
Dengan adanya permasalahan di atas, upaya perbaikan yang bisa dilakukan antara lain:
  1. Melakukan berbagai pelatihan penggunaan ICT yang tidak hanya melibatkan kepala sekolah saja, tapi juga guru, sehingg guru dapat lebih mengerti dan dapat mengembangkan penggunaan ICT dalam pembelajaran.
  2. Kepala sekolah maupun guru saling memberikan motivasi satu sama lain untuk saling meningkatkan kemampuan diri.
  3. Kurangnya fasilitas yang ada dapat lebih diusahakan, misalnya melalui kerjasama dengan lembaga, masyarakat setempat, maupun pihak lain.

Dan ini ada sedikit dokumentasi dari kami yang melakukan wawancara dengan 
ibu
 Mbak Dhanik :))
Sekian dari kami~ *waves*
"I knew I didn't carry enough faith in myself. I am to blame. I was afraid that even if there had been no gate, we would someday go our separate ways, but I have to put that behind me now and live in the present believing in the future." ~Morgan
Author
Prihandini Sukusda (A510100232)
Rizka Diana Kapriati (A510100212)


3 comments:

  1. When I read this post, I'm having goosebumps! It's wonderful that this group made an observation and a report about teachers' role and capabilities in integrating ICT in the classroom. Good job!! <3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thankyou miss, we thought that some post about report or observation related to ICT will do, instead of posts about aplication and software review. We also thought a different kind of post wont make people get bored while reading our blog, although it's just this one which is different from the other post. But it seems like we were doing it well. Thanks for the apreciation, and sorry for the bad english ^^

      Delete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete