Pada
dasarnya pembelajaran harus sebisa mungkin terwujud dalam suasana yang
menyenangkan dan melibatkan keaktifan peserta didik, agar peserta didik dapat
mengalami pembelajaran yang bermakna dan benar-benar memahami apa yang ia
pelajari. Pembelajaran tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan metode
role playing. Melalui kegiatan role playing, pebelajar mencoba mengekspresikan
hubungan-hubungan antar manusia dengan cara memperagakannya, bekerja sama dan
mendiskusikannya, sehingga secara bersama-sama pebelajar dapat mengeksplorasi
perasaan, sikap , nilai dan berbagai strategi pemecahan masalah.
Bermain
peran pada prinsipnya merupakan pembelajaran untuk ‘menghadirkan’ peran-peran
yang ada dalam dunia nyata ke dalam suatu ‘pertunjukan peran’ di dalam
kelas/pertemuan, yang kemudian dijadikan sebagai bahan refleksi agar peserta
memberikan penilaian terhadap. Pembelajaran ini lebih menekankan terhadap
masalah yang diangkat dalam ‘pertunjukan’, dan bukan pada kemampuan pemain
dalam melakukan permainan peran. Dalam role playing murid diperlakukan sebagai subyek
pembelajaran, secara aktif melakukan praktik-praktik berbahasa bersama
teman-temannya pada situasi tertentu. Belajar efektif dimulai dari lingkungan
yang berpusat pada diri murid.